Mana yang kita harus dahulukan? Do'a, Rasa Syukur, atau Rasa Sabar? Memang tidak mudah untuk menjawabnya, karena masing2 orang punya sudut pandang yang berbeda-beda. Tapi setidaknya marilah coba kita renungkan sejenak bahwa Rasa Syukur kita kepada Tuhan YME sangatlah pantas untuk kita jadikan prioritas. Terlepas dari apakah kita sadari atau tidak, sebagai sebagai contoh kecil yang kesehariannya menyapa kita adalah bahwa kita sebagai manusia membutuhkan udara untuk bernapas. Kaitannya? Coba mari bayangkan jika Tuhan tidak Maha Pemurah lagi Pengasih, jika satu hirupan napas dihargai Rp. 100 sedangkan kita rata2 dalam 1 menit menghirup udara (menurut beberapa ahli) normal 12 s/d 16 kali, maka dalam 1 tahun kita akan mengeluarkan uang Rp. 584.000. Jika dihitung umur normal manusia sekarang ini yang berkisar di angka 60 tahun, tinggal mengalikan saja berapa banyak duit yang harus kita keluarkan kepada Tuhan untuk membayar biaya pernapasan. Itu masih dalam hal pernapasan, sedangkan manusia untuk hidup tidak hanya perlu bernapas saja. Manusia butuh makan, membersihkan badan dll. Apakah ada kaitannya? Coba Anda pelan-pelan pikirkan sendiri.
Juga dengan Rasa Sabar. Tuhan sangat menyayangi orang-orang yang sabar (begitu salah satu kutipan ayat dalam Kitab Suci Al Qur'an). Mengapa harus Sabar? Sabar tidak berarti harus pasrah sebelum melakukan usaha. Sabar sangatlah dibutuhkan dimana pada saat kita mengupayakan sesuatu entah itu bagi diri sendiri ataupun orang lain, jika dirasa sudah selesai, kita wajib harus bersabar. Sabar untuk mengetahui hasilnya, apakah sukses ataupun malah sebaliknya. Karena walau bagaimanapun bukan kita yang wajib untuk menentukan akan sesuatu hal yang akan terjadi. Dialah Tuhan, Alloh SWT yang pantas menentukannya. Kita boleh berencana akan sesuatu hal, tapi semuanya kita kembalikan kepada Alloh SWT.
Yang terakhir adalah Doa. Mengapa saya kupas belakangan? Kadang dalam batin ini merasa malu, yang hanya mengedapankan meminta kepada Alloh, bukannya memberi. Memang dalam salah satu ayat Al Quran yang menyatakan bahwa Alloh akan engabulkan permintaan kita jika kita berdoa. Pertanyannya, pantaskah kita selalu meminta-minta kepada Alloh sedangkan kita sering dan bahkan lupa bahwa Rahmat dan KaruniaNya selalu hadir menyertai kita?? Sudah berapa banyak nikmat dan karuniaNya yang hadir dan diberikan kepada kita. Sungguh tak sanggup jika kita menghitungnya. (Wallohu alam.....)
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan memberikan komentar. Apapun komentar Anda, asalkan yang bersifat membangun, akan sangat Penggores hargai.